Selasa, 21 Maret 2017

Membangun Inisiatif dalam Tim agar Pindah dari Perilaku Reaktif menjadi Proaktif

Posted by Unknown on Selasa, 21 Maret 2017

Membangun Inisiatif dalam Tim agar Pindah dari Perilaku Reaktif menjadi Proaktif

Awal bulan menjadi sebuah momen evaluasi bagi pencapaian performa kerja tim Anda. Banyak yang sudah dicapai, namun banyak pula yang masih harus diselesaikan. Terkadang Anda mendapatkan resistensi dari anggota tim dalam proses kerja yang dilakukannya, sehingga tidak jarang pula Anda sering harus memberikan instruksi dibandingkan delegasi tugas dan wewenang. Bagaimana Anda dapat membangun sikap perilaku proaktif dalam tim sehingga mereka akan bekerja dengan inisiatif sendiri dibandingkan bersikap reaktif terhadap titah atau perintah.

Membangun inisiatif dalam tim adalah perkara yang tidak mudah, karena Anda akan berkutat dengan sikap dan perilaku orang dalam bekerja. Ada anggota Anda yang merasa dibatasi banyak aturan, atau ada pula yang kurang kreatif dan lainnya. Ini kondisi yang saling merugikan bagi semua tim. Perlu kiranya Anda mengeksplorasi lebih jauh inisiatif masing-masing individu dalam tim, sehingga berdampak positif bagi individu ataupun budaya kerja organisasi.

Pentingnya Inisiatif

Michael Frese dari University of Amsterdam, dan Wolfgang Kring, Andrea Soose, dan Jeannette Zempel dari University of Giessen mendefinisikan inisiatif pribadi sebagai tindakan aktif dan pendakatan mandiri dalam bekerja, dan melampaui apa yang secara formal diperlukan dalam pekerjaan.

Kondisi saat ini, banyak orang bereaksi langsung terhadap perubahan, bertindak cepat terhadap perubahan, pertumbuhan dan perkembangan sektor jasa dan layanan, delegasi tugas dan wewenang dari para manajer, serta orang-orang mencari aktualisasi diri yang lebih besar. Akibatnya akan semakin diperlukan adanya inisiatif masing-masing individu dalam bekerja. Para Leader akan meninggalkan gaya kepemimpinan Hands-On dan mendorong para Follower mereka untuk “think on their feet”, sehingga lebih lincah, responsif dan lebih inisiatif.

Cara Membangun Inisiatif Orang lain

Mengembangan pola kerja kreatif dan initiatif adalah perubahan pola pikir atau mindset. Beberapa langkah berikut ini dapat menjadi referensi Anda dalam membangun inisiatif dalam tim sehingga mereka berpindah dari sikap reaktif menjadi proaktif.

1.         Putuskan Hal Penting sebelum Memulai

Pastikan goal atau tujuan kerja masing-masing anggota tim Anda, sehingga mereka akan lebih kreatif dalam penyelesaian tugas. Tujuan yang jelas akan memudahkan mereka membangun pola pikir atau mindset kerja. Tujuan yang jelas akan memberikan rasa tanggungjawab dan rasa memiliki masing-masing anggota tim. Setelah tujuan ditetapkan, selanjutnya Anda perlu tetapkan pula prioritas kerja dan proses-proses yang diperlukan, termasuk perubahan dan fleksibilitas yang dimungkinkan.

2.         Bangun Kompetensi Anggota Tim

Setiap anggota tim Anda mempunyai kelebihan dan keunggulan masing-masing. Perlakukan mereka pada posisi dan fungsi yang tepat agar berkontribusi maksimal. Berikan pelatihan jika diperlukan, akses informasi dan data-data pendukung, tingkat kewenangan dan tanggung jawab. Dengan demikian sedikit demi sedikit Anda telah membangun rasa percaya diri mereka dalam menanggung tugas dan wewenang kerja.

3.         Bangun Rasa Percaya Diri

Mungkin tim Anda mempunyai kompetensi dan potensi tinggi, namun masih berkutat dengan rasa percaya diri atau mental yang lemah. Kompetensi tidak cukup membuat seseorang berani mengambil inisiatif dengan sukses, dan masih membutuhkan rasa percaya diri. Caranya Anda harus memberikan dukungan penuh atas inisiatif pikiran mereka dalam bekerja, sehingga tidak bertindak kaku dan “kaca mata kuda” dalam bekerja. Selain itu Anda perlu juga menambahkan rencana-rencana cadangan terkait inisiatif mereka, sehingga tidak saklek dengan “Plan A” sementara mengabaikan “Plan B” atau “Plan C”.

4.         Pertimbangkan Hal Lain yang Anda Bisa Lakukan

Tiap orang berbeda dan terkadang mereka lebih berani mengambil langkah pribadi, sementara lainnya lebih memilih diam dan tidak bertindak. Kondisi ini perlu pendekatan Anda sebagai atasan atau supervisor mereka. Diantaranya dapat dilakukan dengan menambahkan motivasi berupa insentif finansial, atau Anda mengubah gaya kepemimpinan sehingga mereka lebih berani mengambil tindakan, atau Anda membangun budaya kerja tim yang lebih kondusif, atau yang lebih fundamental dengan menambahkan anggota tim yang lebih beragam ketrampilan dan pengalamannya.

Membangun Inisiatif dalam Tim agar berpindah dari Reaktif menjadi Proaktif adalah proses pembentukan pola pikir atau mindset, namun berdampak langsung terhadap kinerja atau pola kerja tim Anda. Berdayakan tim Anda dengan kompetensi mereka masing-masing, berikan kebebasan dan wewenang tanggungjawab sehingga akan menjadi stimulan dalam inisiatif kerja.


Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar